JALAN

Slider-1-Title-Here

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Aenean commodo ligula eget dolor. Aenean massa. Cum sociis natoque penatibus et magnis dis parturient montes, nascetur ridiculus mus. Donec quam felis, ultricies nec, pellentesque eu, pretium quis, sem. Nulla consequat massa quis enim.Donec elit libero, sodales nec, volutpat a, suscipit non, turpis. Nullam sagittis. Suspendisse pulvinar, augue ac venenatis condimentum, sem libero volutpat nibh.

Slider-2-Title-Here

In enim justo, rhoncus ut, imperdiet a, venenatis vitae, justo. Nullam dictum felis eu pede mollis pretium. Integer tincidunt. Cras dapibus. Vivamus elementum semper nisi. Aenean vulputate eleifend tellus. Aenean leo ligula, porttitor eu, consequat vitae, eleifend ac, enim. Aliquam lorem ante, dapibus in, viverra quis, feugiat a, tellus. Phasellus viverra nulla ut metus varius laoreet.Sed aliquam, nisi quis porttitor congue, elit erat euismod orci, ac placerat dolor lectus quis orci. Phasellus consectetuer vestibulum elit. Aenean tellus metus, bibendum sed

Slider-3-Title-Here

Aenean imperdiet. Etiam ultricies nisi vel augue. Curabitur ullamcorper ultricies nisi. Nam eget dui. Etiam rhoncus. Maecenas tempus, tellus eget condimentum rhoncus, sem quam semper libero, sit amet adipiscing sem neque sed ipsum. Nam quam nunc, blandit vel, luctus pulvinar, hendrerit id, lorem.Nunc nonummy metus. Vestibulum volutpat pretium libero. Cras id dui. Aenean ut eros et nisl sagittis vestibulum. Nullam nulla eros, ultricies sit amet, nonummy id, imperdiet feugiat,

Slider-4-Title-Here

dui quis mi consectetuer lacinia. Nam pretium turpis et arcu. Duis arcu tortor, suscipit eget, imperdiet nec, imperdiet iaculis, ipsum. Sed aliquam ultrices mauris. Integer ante arcu, accumsan a, consectetuer eget, posuere ut, mauris. Praesent adipiscing. Phasellus ullamcorper ipsum rutrum nunc. Nunc nonummy metus. Vestibulum volutpat pretium libero. Cras id dui.Pellentesque habitant morbi tristique senectus et netus et malesuada fames ac turpis egestas. Ut non enim eleifend felis pretium feugiat.

Slider-5-Title-Here

Aenean tellus metus, bibendum sed, posuere ac, mattis non, nunc. Vestibulum fringilla pede sit amet augue. In turpis. Pellentesque posuere. Praesent turpis. Aenean posuere, tortor sed cursus feugiat, nunc augue blandit nunc, eu sollicitudin urna dolor sagittis lacus.Vestibulum ante ipsum primis in faucibus orci luctus et ultrices posuere cubilia Curae; In ac dui quis mi consectetuer lacinia.

Linggau Pos 2

Graha Pena Linggau, Jl.Yos Sudarso No. 89 Batu Urip Taba Lubuklinggau Sumatera Selatan...

Linggau Pos

Graha Pena Linggau, Jl.Yos Sudarso No. 89 Batu Urip Taba Lubuklinggau Sumatera Selatan...

Linggau Pos 3

Graha Pena Linggau, Jl.Yos Sudarso No. 89 Batu Urip Taba Lubuklinggau Sumatera Selatan...

Linggau Pos 4

Graha Pena Linggau, Jl.Yos Sudarso No. 89 Batu Urip Taba Lubuklinggau Sumatera Selatan...

Linggau Pos 5

Graha Pena Linggau, Jl.Yos Sudarso No. 89 Batu Urip Taba Lubuklinggau Sumatera Selatan...

Minggu, 22 Agustus 2010

Pemkab Stop Aktivitas PT Seleraya


MUSI RAWAS-Pemerintah Kabupaten Musi Rawas (Pemkab Mura) memastikan aktivitas pengangkutan minyak mentah dilakukan PT Seleraya Merangin Dua dan Migas dihentikan sementara. Pasalnya hingga Sabtu (21/8) pihak PT Selaraya Merangin belum memberikan kepastian akan memperbaikan kerusakan jalan yang sering dilaluinya.

“Semua aktivitas pengangkutan minyak melalui jalan Kabupaten Mura dihentikan sementara sampai mereka (PT Selaraya Merangin) memberikan jawaban solusi yang kami tawarkan,” tegas Plt Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Mura, H Sulaiman Kohar kepada wartawan koran ini, kemarin.

Selain itu Sekda meminta seluruh elemen masyarakat di Kabupaten Mura dapat bersama-sama mengawasi aktivitas PT Selaraya di lapangan. Jika masyarakat melihat adanya aktivitas pengangkutan minyak mentah oleh PT Selaraya diminta untuk melaporkannya ke Pemkab Mura.

“Laporkan apabila ada aktivitas pengangkutan. Kalau dalam kenyataannya mereka masih melakukan aktivitas kita akan memberikan sanksi lebih tegas,” ucap Sekda.

Selanjutnya Sekda menambahkan PT Serelaya tak perlu membawa petinggi dari pusat, karena masalahnya cukup sederhana. Pemerintahan daerah tidak akan menghambat investor, asalkan mereka mematuhi aturan yang ada dan berlaku di Kabupaten Mura.

"Sudah banyak Investor yang ada di Mura, tak ada masalah tentang hal semacam itu. Pihak PT Seralaya ini kita cukup heran, dia yang salah kok ngotot membawa para petinggi. Bukan mau berkomitmen bersama pemerintah daerah membangun daerah, malah seolah mau marah," tambahnya.

Terpisah Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo), Ari Narsa mengatakan PT Serelaya telah mengunakan jalan milik Kabupaten Mura  di daerah operasionalnya. Kondisi jalan tersebut rusak parah diantaranya di Desa Belani, Kecamatan Rawas Ilir dan Desa Pelawe, Kecamatan BTS Ulu.
"Jalan yang dilalui PT Seralaya sepanjang 120 Kilometer, dan beberapa titik mengalami rusak berat seperti di Kecamatan Rawas Ilir, BTS Ulu dan Tuah Negeri,” jelasnya.

Terpisah, Ketua Komisi I DPRD Mura, Alamsyah A Manan mengatakan pihaknya mendukung tindakan yang dilakukan eksekutif untuk menghentikan operasi kendaraan pengangkutan perusahaan minyak tersebut. Ia meminta kepada pihak perusahaan untuk tidak terlalu arogan dengan membawa banyak petinggi di pusat untuk mengintervensi kebijakan daerah.

"Kenapa kita mesti mengadu ke sana sini mengajak petinggi. Padahal masalahnya sepele, Pemkab hanya minta kewajiban perusahaan Seralaya kepada Pemda dan rakyat dipenuhi, cuma itu kan cukup sederhana. Karena itu saya dukung sikap yang diambil eksekutif terkait hal ini," tegas Alamsyah.

Politisi Partai Indonesia Sejahtera (PIS) ini juga meminta PT Seralaya untuk menghormati peraturan yang ada. Menurutnya, di mana bumi dipijak di sana langit dijunjung tinggi. “Karena itu tak perlu arogan sebab nanti konflik ini akan melebar dan melibatkan rakyat tentunya semua pihak akan dirugikan,” tegasnya.(03)


Sabtu, 14 Agustus 2010

Renovasi Panti Jompo Diduga Asal-asalan


Renovasi Panti Jompo Diduga Asal-asalanLUBUKLINGGAU- Proses pengerjaan renovasi Panti Sosial Tresna Werdha Budi Luhur milik Pemerintah Kota (Pemkot) Lubuklinggau diduga asal-asalan. Terbukti, baru satu tahun dilakukan renovasi kondisi plafon sudah banyak yang bocor dan menghitam.

Hal ini tidak sesuai dengan dana yang dianggarkan Dinas Sosial (Dinsos) Kota Lubuklinggau hampir mencapai Rp 400 juta menggunakan APBD 2009.

“Ini merupakan bahan evaluasi kita kedepan terhadap pengerjaan proyek tahun 2010 yang dianggarkan kembali oleh Dinsos. Dengan dana yang hampir sama jumlahnya dan saat ini tengah dikerjakan. Tadi, kita sudah bertemu dengan pelaksananya untuk meminta supaya proses renovasi ini diawasi betul dengan sebaik-baiknya. Kemudian, kualitasnya juga harus diperhatikan. Karena panti jompo ini dihuni oleh orang tua, kalau kamar bocor dikhawatirkan akan menyusahkan mereka nantinya. Dan juga diharapkan kepada SKPD terkait melakukan pengawasan terhadap proyeknya tersebut,” papar Wakil Ketua DPRD Kota Lubuklinggau yang juga Koordinator Komisi I, Merismon, kepada wartawan koran ini usai melakukan Inspeksi Mendadak (Sidak) di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Luhur Lubuklinggau, yang kerap disebut Panti Jompo, di Kelurahan Kayu Ara Kecamatan Lubuklinggau Barat I, Jumat (13/8).

Ditambahkan Merismon, sidak ini dilakukan dalam rangka mengetahui Laporan Keuangan Daerah (LKD) Pemkot Lubuklinggau 2009. Untuk itu, dalam melakukan pembahasan, DPRD mengundang seluruh SKPD guna meminta penjelasan laporan penggunaan anggaran yang ada di setiap SKPD.

“Saat ini Komisi I sedang melakukan pembahasan dengan mengundang SKPD yang berkaitan dengan pelaksanaan program di tahun 2009. Dan pada hari ini (kemarin, red) kita mengevaluasi pelaksanaan program di SKPD Dinsos. Kita melihat dalam LKD-nya itu cukup besar anggaran di Dinsos, salah satunya pelaksanaan program renovasi panti sosial. Kami merasa kecewa dengan pelaksanaan pengerjaan renovasi tersebut dengan menggunakan anggaran tahun anggaran 2009 berkisar Rp 300 juta hingga Rp 400 juta itu,” terangnya.

Hal yang sama juga disampaikan anggota Komisi I lainnya, Nuzuan Ahdi. Dia mengatakan, renovasi Panti Sosial Tresna Werdha Budi Luhur pada tahun anggaran 2009 lalu tidak memiliki kualitas yang baik.
“Ini baru pertengahan 2010, kondisi bangunan sudah banyak yang bocor serta plafon banyak yang sudah menghitam. Kami mengharapkan kepada Dinsos benar-benar mengawasi proses rehabilitasi bangunan yang saat ini tengah dikerjakan. Jangan hanya menghabiskan uang daerah, kalau bisa anggaran yang ada betul-betul dimanfaatkan sesuai dengan fungsinya,” harapnya.

Pada prinsipnya, kata dia, pengerjaan renovasi sangat tidak berkualitas dan tidak memuaskan.
“Satu hal yang kami pertanyakan, anggaran 2010 yang nominalnya lebih dari anggaran 2009 saat ini dikerjakan hanya satu kegiatan saja. Artinya nilai Rp 167 juta, kemudian Rp 260 juta tidak dimaksimalkan. Sedangkan kita sebentar lagi akan tutup tahun. Kalau memang anggaran tersebut tidak terpakai harus di Silpa-kan, dan akhir tahun jangan mengambil anggaran lagi. Dua tahun anggaran 2009-2010 dana rehab panti sosial telah menelan anggaran lebih dari Rp 800 juta, sangat luar biasa,” sindirnya.

Terpisah, Kepala Dinsos Kota Lubuklinggau, Edison Jaya saat dikonfirmasi menerangkan, rehab pada 2009 tidak semua bangunan di perbaiki. Melainkan hanya plafon bangunan di barisan kanan yang diganti.
Sedangkan seluruh plafon bangunan di barisan kiri tidak diganti hanya dilakukan pengecatan. “Sehingga wajar saja kalau plafon itu tampak sudah buruk, karena memang tidak diganti tapi hanya dicat. Itupun menggunakan sisa cat dari bangunan di sebelahnya,” jelas Edison.

Menurut Edison, rehab yang dianggarkan dalam APBD 2010 ini akan mengganti plafon bangunan yang belum diganti saat rehab tahun lalu. “Tahun ini akan mengganti plafon yang sudah rusak itu,” ujarnya.

Dia menambahkan, dana yang dianggarkan dalam APBD 2010 juga untuk rehab total aula panti, gedung dan kantor yang ada dibagian depan komplek Panti Jompo. “Termasuk bangunan yang akan dipinjam pakai untuk sekretariat Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID),” paparnya.

Ia membantah dana rehab yang dianggarkan pada tahun 2009 mencapai Rp 400 juta. Namun ketika ditanya jumlah dana yang sebenarnya Edison mengaku tidak ingat.

“Tidak sampai Rp 400 juta. Tapi kalau rehab tahun ini total dananya hampir mencapai Rp 400 juta,” pungkasnya. (06/07)


Renovasi Panti Jompo Diduga Asal-asalan


LUBUKLINGGAU- Proses pengerjaan renovasi Panti Sosial Tresna Werdha Budi Luhur milik Pemerintah Kota (Pemkot) Lubuklinggau diduga asal-asalan. Terbukti, baru satu tahun dilakukan renovasi kondisi plafon sudah banyak yang bocor dan menghitam.

Hal ini tidak sesuai dengan dana yang dianggarkan Dinas Sosial (Dinsos) Kota Lubuklinggau hampir mencapai Rp 400 juta menggunakan APBD 2009.

“Ini merupakan bahan evaluasi kita kedepan terhadap pengerjaan proyek tahun 2010 yang dianggarkan kembali oleh Dinsos. Dengan dana yang hampir sama jumlahnya dan saat ini tengah dikerjakan. Tadi, kita sudah bertemu dengan pelaksananya untuk meminta supaya proses renovasi ini diawasi betul dengan sebaik-baiknya. Kemudian, kualitasnya juga harus diperhatikan. Karena panti jompo ini dihuni oleh orang tua, kalau kamar bocor dikhawatirkan akan menyusahkan mereka nantinya. Dan juga diharapkan kepada SKPD terkait melakukan pengawasan terhadap proyeknya tersebut,” papar Wakil Ketua DPRD Kota Lubuklinggau yang juga Koordinator Komisi I, Merismon, kepada wartawan koran ini usai melakukan Inspeksi Mendadak (Sidak) di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Luhur Lubuklinggau, yang kerap disebut Panti Jompo, di Kelurahan Kayu Ara Kecamatan Lubuklinggau Barat I, Jumat (13/8).

Ditambahkan Merismon, sidak ini dilakukan dalam rangka mengetahui Laporan Keuangan Daerah (LKD) Pemkot Lubuklinggau 2009. Untuk itu, dalam melakukan pembahasan, DPRD mengundang seluruh SKPD guna meminta penjelasan laporan penggunaan anggaran yang ada di setiap SKPD.

“Saat ini Komisi I sedang melakukan pembahasan dengan mengundang SKPD yang berkaitan dengan pelaksanaan program di tahun 2009. Dan pada hari ini (kemarin, red) kita mengevaluasi pelaksanaan program di SKPD Dinsos. Kita melihat dalam LKD-nya itu cukup besar anggaran di Dinsos, salah satunya pelaksanaan program renovasi panti sosial. Kami merasa kecewa dengan pelaksanaan pengerjaan renovasi tersebut dengan menggunakan anggaran tahun anggaran 2009 berkisar Rp 300 juta hingga Rp 400 juta itu,” terangnya.

Hal yang sama juga disampaikan anggota Komisi I lainnya, Nuzuan Ahdi. Dia mengatakan, renovasi Panti Sosial Tresna Werdha Budi Luhur pada tahun anggaran 2009 lalu tidak memiliki kualitas yang baik.
“Ini baru pertengahan 2010, kondisi bangunan sudah banyak yang bocor serta plafon banyak yang sudah menghitam. Kami mengharapkan kepada Dinsos benar-benar mengawasi proses rehabilitasi bangunan yang saat ini tengah dikerjakan. Jangan hanya menghabiskan uang daerah, kalau bisa anggaran yang ada betul-betul dimanfaatkan sesuai dengan fungsinya,” harapnya.

Pada prinsipnya, kata dia, pengerjaan renovasi sangat tidak berkualitas dan tidak memuaskan.
“Satu hal yang kami pertanyakan, anggaran 2010 yang nominalnya lebih dari anggaran 2009 saat ini dikerjakan hanya satu kegiatan saja. Artinya nilai Rp 167 juta, kemudian Rp 260 juta tidak dimaksimalkan. Sedangkan kita sebentar lagi akan tutup tahun. Kalau memang anggaran tersebut tidak terpakai harus di Silpa-kan, dan akhir tahun jangan mengambil anggaran lagi. Dua tahun anggaran 2009-2010 dana rehab panti sosial telah menelan anggaran lebih dari Rp 800 juta, sangat luar biasa,” sindirnya.

Terpisah, Kepala Dinsos Kota Lubuklinggau, Edison Jaya saat dikonfirmasi menerangkan, rehab pada 2009 tidak semua bangunan di perbaiki. Melainkan hanya plafon bangunan di barisan kanan yang diganti.
Sedangkan seluruh plafon bangunan di barisan kiri tidak diganti hanya dilakukan pengecatan. “Sehingga wajar saja kalau plafon itu tampak sudah buruk, karena memang tidak diganti tapi hanya dicat. Itupun menggunakan sisa cat dari bangunan di sebelahnya,” jelas Edison.

Menurut Edison, rehab yang dianggarkan dalam APBD 2010 ini akan mengganti plafon bangunan yang belum diganti saat rehab tahun lalu. “Tahun ini akan mengganti plafon yang sudah rusak itu,” ujarnya.

Dia menambahkan, dana yang dianggarkan dalam APBD 2010 juga untuk rehab total aula panti, gedung dan kantor yang ada dibagian depan komplek Panti Jompo. “Termasuk bangunan yang akan dipinjam pakai untuk sekretariat Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID),” paparnya.

Ia membantah dana rehab yang dianggarkan pada tahun 2009 mencapai Rp 400 juta. Namun ketika ditanya jumlah dana yang sebenarnya Edison mengaku tidak ingat.

“Tidak sampai Rp 400 juta. Tapi kalau rehab tahun ini total dananya hampir mencapai Rp 400 juta,” pungkasnya. (06/07)


Kamis, 05 Agustus 2010

Sudah Berani Bicara Playoff


MODENA – Juventus sudah pasang kuda-kuda pada babak playoff Europa League. Nyonya Tua
–sebutan Juventus– berharap tidak akan diundi melawan tim tangguh dalam babak yang diikuti 74 klub itu. Undian playoff dihelat sehari setelah
selesainya babak kualifikasi (6/8).

”Saya tidak tahu Juve bakal ditempatkan se bagai tim unggulan atau tidak dalam undian playoff,” kata Luigi Del Neri, allenatore (pelatih) Juventus, kepada La Gazzetta dello Sport.

”Tapi, meski berstatus unggulan, kami masih memungkinkan bertemu lawan-lawan seperti
Villarreal atau Feyenoord,” tambah mantan pelatih AS Roma dan Sampdoria itu. Juve yakin lolos ke playoff meski masih menyisakan leg kedua kualifikasi melawan
Shamrock Rovers di Stadion Alberto Braglia, Modena, dini hari nanti. Seiring kemenangan 2-0 pada first leg di Irlandia (29/7), sepertinya hanya keajaiban yang bisa menggagalkan langkah Juve ke fase berikutnya.

”Kami akan tetap bermain normal di per temuan kedua dan tidak akan menganggap enteng
lawan kami,” tegas Del Neri. Pada sesi latihan kemarin, dia kembali memarkir winger Mauro Camoranesi dan gelandang bertahan Christian Poulsen. Dua
pemain itu tidak cedera atau terkena skors.

Namun, mereka akan dilepas. Setelah mendapatkan Simone Pepe dari Udinese, Del Neri memang tidak membutuhkan kontribusi Camoranesi. Sedangkan Poulsen sudah tiga musim
terakhir dimasukkan dalam daftar jual Sementara itu, Felipe Melo yang baru kembali
dari liburan setelah berlaga di Piala Dunia 2010 ba kal absen karena fisiknya belum prima. Sedangkan Jorge Martinez, Sebastian Giovinco, dan
Vicenzo Iaquinta bermasalah dengan kebugaran.

Juve juga kehilangan kiper utama Gianluigi Buffon yang baru bisa main tahun depan.
Meski begitu, Del Neri tidak khawatir. ”Saya masih memiliki 20 pemain yang siap tampil melawan Shamrock. Saya masih bisa membuat komposisi hebat dengan pemain yang ada,” tuturnya.(Jawa Pos)


VIDEO

HARIAN PAGI LINGGAU POS

FOTO

HARIAN PAGI LINGGAU POS

PROFIL

HARIAN PAGI LINGGAU POS
 

OLAHRAGA Copyright © 2010 PT. Wahana Semesta Linggau is Designed by Edi Sucipto